08 Juni 2010

METODE SHALAT KHUSYU’

Bismilaahir Rahmaanir Rahiim,
Alhamdulillahilladzi lahuu maa fissamaawaati wa ma fil ‘ard, wa lahul hamdu fil aakhiroh wa huwa hakiimul khobiir.

Maha Suci Allah Yang Maha Mengetahui Perkara-Perkara Yang Ghaib. Dan Maha Suci Allah Yang Melimpahkan Rahmat dan Hidyah-Nya kepada semua makhluq-Nya.

Sudahkah kita shalat dengan khusyu’ ? Kemanakah pikiran kita saat shalat ? Apakah ucapan qalb kita selaras dengan ucapan lisan saat shalat?
Banyak orang yang shalat tetapi tidak mendapatkan apa-apa, malah perasaan yang kacau, Sehingga banyak orang meninggalkan shalat, bahkan mencari ketenangan qalb dengan memakai cara-cara non Islami yang kufur seperti Yoga dan sejenisnya. Sehingga malah terseret pada arus non Islami yang meracuni pikiran dan Qalb kita, bahkan dapat menjadikan manuasia kufur kepada Allah SWT. Masya Allah.
Shalat merupakan cara kontemplasi seorang muslim kepada Sang Pencipta yang menghimpun segala wirid dan dzikir. Cara ini merupakan cara yang paling luar biasa bukan hanya muqarrabah dan ber munajah kepada Allah SWT, tapi menjadikan manusia sehat jiwa-raga serta mampu menghimpun segala energi yang ada di alam semesta ini.
Ada anggapan yang salah kita tidak lebih mengutamakan shalat tapi lebih memperhatikan dzikir berlama-lama setelah shalat. Kalau kita mampu berdzikir lama-lama mengapa kita tidak mampu shalat berlama-lama? Kita tidak menyadari padahal saat shalat tidak ada hijab antara hamba dengan Sang Khaliq, kita berhadap-hadapan langsung dengan Allah SWT.
Bermacam macam metode dalam cara supaya shalat kita khusyu’ telah banyak dipaparkan, tetapi cara yang kami uraikan dibawah ini merupakan cara yang paling sederhana dan mudah menghilangkan pikiran yang yang melayang-layang saat kita shalat.
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan pemahaman kepada kami. Semoga metode ini bermanfaat bagi kita semua kaum muslimin dan muslimah yang sedang mencari nikmatnya shalat, serta meluruskan niyatan kita bahwa hanya dengan shalat adalah cara yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan merupakan tataran keilmuan yang paling tinggi dalam memperoleh curahan ilmu dari Allah Yang Maha Haqq, dan shalat merupakan penghimpun nur energi yang luar biasa yang tidak bisa dicapai oleh cara-cara kontemplasi manapun termasuk meditasi yoga tataran tertinggi manapun dan sejenisnya.
Mengapa shalat merupakan tataran tertinggi dalam keilmuan ? Junjungan kita Rasulullah Muhammad saw menerima perintah shalat Shalat setelah melalui proses yang sangat luar biasa, ISRA’ MI”RAJ yang tidak dilakukan oleh manusia manapun.
Sebenarnya metode shalat khusyu’ yang akan kami paparkan ini sederhana saja yaitu menyelaraskan bacaan shalat antara ucapan qalb - ucapan lisan dengan keluar masuknya nafas kita. Dengan menyelaraskan ucapan bacaan shalat dengan keluar-masuknya nafas dengan sendirinya akan tercapai kondisi tuma’ninah.
Shalat yang terburu-buru biasanya nafasnya akan terengah-engah dan pikiran akan terbang atau melayang ke mana-mana. Dengan metode ini diharapkan dapat menghilangkan semua ganguan tersebut.
Mengapa dengan memperhatikan keluar masuknya nafas? Dengan memperhatikan nafas maka pikiran tidak akan melayang kemana-mana dan pikiran selalu berkonsentrasi pada bacaan shalat. Sehingga shalat akan menjadi khusyu’.

Metodenya adalah sebagai berikut :

Normal jumlah irama pernafasan manusia adalah 15 - 20 kali per menit, atau 15 - 20 kali inspirasi (nafas masuk) dan 15 - 20 kali ekspirasi (nafas keluar). Dengan demikian dalam 1 menit kita hanya membaca 15 – 20 ayat pendek (bila yang dibaca ayatnya panjang, maka bisa dipenggal sesuai dengan jeda kalimat tanda baca).
Niyat disini akan merupakan afirmasi pada otak dan qalb kita, sehingga akan merupakan tuning gelombang pikiran dan qalb kita hanya tertuju kepada Allah SWT
Saat membaca Allahu Akbar, tangan berada setinggi telinga.
Bacaan Allahu Akbar dibaca saat ekspirasi (mengeluarkan nafas).
Disini tidak hanya sekedar membaca takbir Allahu Akbar (Allah Maha Besar), tapi harus diresapi bahwa kita sangatlah kecil sekali dan tidak ada apa-apanya dibanding Allah SWT. Dengan demikian saat takbir kita dalam posisi atau keadaan hamba yang sangat kecil, sangat lemah dan tidak berdaya sama sekali dihadapan Allah SWT. Kita sebagai hamba yang menyerah kalah dihadapan Allah SWT.
Lepaskan semua kesombongan, rasa takabur, keakuan kita dihadapan Allah SWT yang akan menghalagi curahan Nur-Nya.
Saat takbir dengan segala rasa kerendahan hati kita (saat tangan berada di samping telinga), maka bagi yang memiliki kepekaan rasa akan merasakan curahan nur dan hidayah Allah SWT pada hamba-Nya yang sangat lemah ini berupa getaran-getaran di tangan, kepala, dada maupun di seluruh tubuh kita. Hal ini bisa terjadi kadang sampai keluar keringat dingin, badan menjadi sangat ringan, atau badan terasa merinding (bergetar) karena kita hamba yang lemah ini menerima curahan nur kasih sayang dari Allah SWT yang luar biasa.
Keadaan seperti ini hanya dapat dirasakan apabila Qalb dan pikiran kita sudah dalam keadaan menyerah kalah angkat tangan dihadapan Allah SWT.
Takbiratul Ihram : Inspirasi
Ekspirasi : Allaaaahu Akbar
Rasakan getaran energi akan terasa pada telapak tangan, bila konsentrasi

Mengapa tangan diletakan di pertengahan dada agak ke ulu hati, bukan di pinggir kiri atau kanan. Di dada bagian tengah terdapat kumpulan serabut syaraf AV Node dan Sino-Atrial Node (SA Node) di bagian atrium jantung yang berfungsi sebagai PACEMAKER yang mengalirkan impuls listrik melalui serabut syaraf Purkinye dari atrium jantung ke venterikel jantung (ke arah dada kiri). SA Node dalam istilah keilmuan lain merupakan Cakra Jantung. Jadi Cakra jantung bukan merupakan gambaran imajiner, tetapi sesuai dengan gambaran pusaran energi listrik yang dikeluarkan serabut-serabut saraf jantung dari SA Node, serabut syaraf Purkinye, ventrikel jantung, kemudian ke SA Node lagi (sebagai umpan balik negatif).
Dengan meletakkan tangan di atas dada dan nafas inspirasi (masuk) - ekspirasi(keluar) yang teratur maka akan merupakan tuning pada PACEMAKER untuk memperlambat detak jantung. Energi akan mengalir berputar-putar dari otak ke tangan, kemudian ke jantung kembali ke otak lagi. Energi dari tangan ini akan mengenai dan mempengaruhi PACEMAKER Sino-Atrial Node sehingga menghasilkan efek memperlambat detak jantung.
Bagaimana metode membaca Surat Fatihah supaya selaras (sinkron) antara bacaan shalat yang diucapkan lidah dan yang diucapkan qalb? Prinsipnya setiap kita mengeluarkan suara, maka kita akan mengeluarkan nafas (ekspirasi) untuk menggetarkan pita suara.
Contoh bila kita membaca Al Fatihah (9 ayat), maka sama dengan 9 kali ekspirasi. Dalam hai ini inspirasi tidak masuk dalam hitungan, karena suara akan timbul saat dalam keadaan ekspirasi

sumber: copas http://islammania.blogspot.com